Mula-mula tampak lucu, karena keduanya terlihat saling tarik-menarik. Tetapi kemudian, ular-ular itu saling membuka rahang agar dapat menggigit lebih banyak dan menelan mangsanya bulat-bulat. Mulut kedua ular itu akhirnya saling bertemu. Ular yang badannya lebih besar dengan cepat membuka rahangnya lebih lebar, sehingga ia juga mencaplok kepala rekan sekandangnya.
Namanya juga binatang yang tidak berakal budi, saling memangsa, yang lebih kuat menang dan yang lebih lemah kalah. Namun bagaimana dalam kehidupan manusia dengan sesamanya?
"Tetapi jika kamu saling mengigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan." (Galatia 5:15)